Manado-Membahas persoalan bangsa termasuk dengan adanya politik identitas seperti etnis, suku dan budaya, menjadi inti pergerakan Jihadis Madani Sulut.
Secara marathon Jihadis Madani kini intens melakukan silahturahmi yang dirangkaikan dialog dengan tokoh agama dan adat.
Seperti silahturahmi dan dialog Jihadis Madani dengan tokoh agama dan adat di Kota Kotamobagu yang digelar baru-baru ini di D’ Talaga Resto Kotamobagu.
Menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh Muslim dan Pemuda seperti, Ansor, Muhmmadiyah, BKPRMI, SI dan Imam Masjid, serta KNPI dan pemantik Max Sisco.
Dikatakan Ketua Ansor Kotamobagu Hamri Mokoagow pada diskusi berlangsung, bahwa dialog ini menjadi penting untuk mendorong ikli demokrasi yang baik jelang Pilgub, serta menghadirkan budaya toleran bagi masyarakat Kotamobagu. Sebab, pesta demokrasi, harusnya di disambut baik dengan gembira dan senang oleh masyarakat, dan jauh dari bentuk-bentuk kampanye dan propaganda yang sifatnya non demokratis
“Untuk itu, hadirnya dialog ini dengan melibatkan pak max Siso diantaranya yang merupakan pancasilais sejati dari Nusa utara Sulut, merupakan langkah baik, karena beliau adalah perpustakaan berjalannya Sulut, dan dia adalah seorang Marhaen sejati, sekaligus guru bangsa di Sulut,” katanya
Lanjutnya, ditambah literasi yang sangat mempuni membuat diskusi menjadi menarik. Pihaknya menilai diskusi ini adalah jalan tengah, dan titik temu untuk menuju Pilkada-Pilgub damai 2020.
“Tentunya kita bisa berbeda pikiran, gagasan dan pilihan tapi kita semua adalah bersaudara, sebab torang samua ciptaan Tuhan,”ungkapnya.
Sedangkan Juru Bicara Jihadis Madani, Arter Makingkinkung mengatakan, bahwa kegiatan ini yang dimaksud, untuk merangkatkan persaudaraan sebangsa setanah air.
“Sehingga, perlunya dalam diskusi tersebut, dapat melahirkan gagasan,” ujarnya
Terpisah Dikatakan Koordinator Jihadis Madani Muchammad Burhanuddin menambahkan, bahwa Kotamobagu sebagai starting poin penyelenggara kegiatan, yang nantinya akan dilaksanakan di 14 Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara (Sulut).
“Untuk itu, persoalan bangsa yang khususnya di Sulawesi Utara (Sulut),” jelas Koordinator Jihadis Madani.(*/ifa)
COMMENTS