Manado-Dengan mengemban amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tito Karnavian, secara resmi melantik Dr Drs Agus Fatoni MSi, sebagai penjabat sementara (Pjs) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), pada 25 September 2020.
Menindaklanjuti amanat tersebut, Fatoni berkomitmen untuk menjalani tugas dengan sepenuh hati dan kesungguhan.
Ada dua agenda besar yang dijalankan Fatoni, yaitu mengawal Pilkada dan penanganan Covid-19.
Untuk mencapainya Fatoni menggandeng dalam satu koordinasi dan sinergitas
dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Sejak hadir menjalankan pemerintahan di Provinsi Sulut, Fatoni berkomitmen mengawal Pilkada. Bukan sekadar aman, lancar, tertib untuk mendapatkan pemimpin kepala daerah yang baik. Tetapi lebih dari itu di tengah situasi pandemi ini para pejabat wajib menjadi motor penggerak yang berkoordinasi dengan Forkopimda dan semua stakeholder yang ada untuk tidak membuat Pilkada ini menjadi media penularan.
Poin-poin penting yang diamanatkan dalam tugas dan wewenang sebagai Pjs Gubernur Sulut pun telah dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan. Termasuk di dalamnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan mampu memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus menjaga tidak terjadinya cluster baru Pilkada.
Fatoni mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi prioritas yang dikedepankan. Terutama ketika berada di ruang publik.
“Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana Pilkada di Sulut tidak menjadi klaster baru,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Senin (28/9/2020).
“Diharapkan kita semua dapat mengoptimalkan tugas kita masing-masing, untuk tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan. Semoga kita semua bisa berjalan dengan baik,” sebutnya.
Fatoni berharap besarnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada, yang dilaksanakan dalam masa pandemi.
“Terutama bagaimana momentum ini bisa bermanfaat dengan baik sehingga masyarakat betul-betul bisa menerapkan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 ini,” tandasnya sambil menambahkan ahapan Pilkada serentak yang saat ini sedang memasuki musim kampanye, menjadi keharusan.
Butuh komitmen penuh untuk melakukan prokes, dengan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan selama musim kampanye untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Hingga saat ini, dalam pelaksanaan kampanye, di Sulawesi Utara belum ada yang terkena sanksi. Mudah-mudahan sampai selesai berkampanye tanggal 5 Desember 2020 nanti, semuanya dilewati tanpa hambatan, tanpa pelanggaran,” kata Fatoni di Manado, Senin (12/10/2020).
Pemerintah, kata Fatoni telah berupaya mewujudkan kampanye yang aman dari Covid-19 dengan membatasi jumlah peserta kegiatan tatap muka langsung. Selain itu, kampanye dapat dilakukan secara online.
Ia berharap calon kepala daerah dapat memanfaatkan ruang-ruang virtual untuk berkampanye dan bertemu konstituen. Cara ini, kata Fatoni, dapat meminimalisir konsentrasi massa pendukung calon sehingga dapat menekan laju penyebaran Covid-19.
“Setiap ada pertemuan, wajib menggunakan protokol kesehatan yang diberlakukan secara ketat, juga ada pembatasan kerumunan massa, menerapkan prinsip physical distancing. Begitupun dalam membagi alat peraga, benar-benar mengikuti mengikuti prorokol kesehatan, seperti pembagian masker, hand sanitazer, sabun dan tempat cuci tangan dengan slogan-slogan bertemakan Covid-19,” ungkapnya.
Fatoni juga mengimbau seluruh calon kepala daerah mematuhi seluruh aturan pelaksanaan kampanye yang telah disepakati bersama untuk meningkatkan kepercayaan publik sekaligus mencegah timbulnya klaster pilkada.
“Jangan dilanggar karena setiap pelanggaran akan ditindak dan dikenai sanksi dan disana ada Bawaslu yang selalu mengawasi,” bebernya.
Bupati dan wali kota yang ada di Sulut juga diingatkan untuk memperketat pelaksanaan pilkada 2020.
Kepada Bupati dan walikota, Fatoni juga mengingatkan agar benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah terlebih memajukan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Posisi kepala daerah selain sebagai pemimpin, juga banyak tanggung jawab yang diberikan. Sebagai TPID dan sebagai ketua gugus tugas yang melekat kepada kepala daerah dan banyak lagi tugas-tugas lainya yang melekat.
“Setiap pejabat daerah agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masing-masing daerah sehingga tidak terciptanya cluster baru di Sulut,” ungkapnya.
Selanjutnya, dalam setiap kesempatan ketika ada audiensi dengan berbagai pihak, menghadiri rapat secara virtual atau acara seremoni, termasuk kunjungan kerja (kunker) di kabupaten/kota dan kegiatan keagamaan lainnya, Fatoni tak henti-hentinya menyuarakan ajakan sosialisasikan secara masif tentang penyelenggaraan pilkada dan penerapan protokol Covid-19.
Dan juga ketika melewati jalur tempat melakukan kunker di berbagai daerah, seperti di Kota Kotamobagu Bolaang Mongondow, Minahasa Utara, Minahasa, Tomohon dan Kota Manado untuk bertemu langsung dengan masyarakat.
Fatoni membagi masker dan memberi imbauan serta ajakan untuk menggunakan hak pilih, mensukseskan Pilkada dengan suasana yang kondusif aman, damai dan lancar.
Fatoni tanpa henti terus menggencarkan Gerakan Sulut Bermasker. Hal ini sejalan dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengharuskan penggunaan masker saat berada di luar rumah guna mencegah penularan Covid-19.
Fatoni mengatakan bahwa pembagian masker bertujuan agar masyarakat Sulut mematuhi dan disiplin menggunakan masker sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Bukan hanya sosialisasi dan edukasi tetapi juga kita memberikan atau membagikan masker kepada masyarakat,” katanya.
“Ini bukan hanya dibagi dan diterima, tetapi juga digunakan, selain itu juga untuk tetap menerapkan 4M, mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” tambahnya.
Lebih lanjut Fatoni juga mengajak seluruh tokoh agama untuk menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat Sulut dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, yaitu dengan mensosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat dan umat Islam khususnya untuk taat serta disiplin melaksanakan protokol kesehatan 4M. “Marilah kita terus berusaha dan bekerja untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ajaknya saat
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Kamis (29/10/2020).
Saat berada di Kotamobagu dan Bolmong, Fatoni menyampaikan bahwa di tengah situasi pandemi Covid saat ini, sesuai data bahwa di Sulut masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan adanya Covid dan juga ada yang percaya bahwa dirinya tidak akan tertular Covid dan juga belum tahu kapan Covid ini akan berakhir.
“Ini yang perlu kita tangani bersama, mari kita bersama-sama melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat untuk taat dengan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M+1 menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan dalam memutus mata rantai penularan Covid,” ajaknya.
Menurutnya, di samping tugas untuk memutus penularan Covid+19 ini, aktivitas ekonomi, aktivitas sosial dan aktivitas keagamaan tetap harus dilaksanakan tetap dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
“Dalam kehidupan new normal atau kondisi yang baru mau tidak mau kita harus tetap menyesuaikan dan disiplin pada protokol Covid,” tandasnya.
Terkait penggunaan masker, Fatoni mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini, Pemprov Sulut bersama Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota akan melaunching Gerakan Sulut Bermasker (GSB).
Menariknya, Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo memberikan apresiasi yang tinggi pada penanganan Covid-19 di Sulut yang trennya menunjukkan ke arah yang lebih baik ditandai dengan semakin menurunnya kasus Covid-19. “Itu bukti Pemprov Sulut serius dan sungguh-sungguh menangani pandemi ini,” katanya saat melakukan kunjungan dan memimpin rapat bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Rabu (7/10/2020).
“Di Sulawesi Utara ada perkembangan yang cukup positif pada tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu sudah ada perubahan dengan jumlahnya semakin berkurang. Ini suatu langkah yang bagus yang positif, mudah-mudahan kerjasama antara seluruh komponen pimpinan di tingkat provinsi kabupaten kota dibantu oleh seluruh masyarakat ini akan bisa menekan kasus lebih rendah lagi,” kata Doni.
Di samping itu, Doni juga kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat Sulut agar betul-betul mentaati permintaan dari pakar-pakar kesehatan tentang pentingnya patuh pada protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Sebelumnya, dalam rapat bersama, Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni menyampaikan laporan tentang perkembangan kasus Covid-19 di Sulut per tanggal 6 Oktober 2020 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 634 kasus atau sebesar 13,7 persen dari total kumulatif kasus sebanyak 4630, kasus sembuh sebanyak 3.817 atau 82,44 persen dan kasus kematian sebanyak 179 atau 3,86 persen.(*/rls)
COMMENTS