Manado-Indra Saibulan (20), penjaga rakit yang sempat meminta pertolongan melalui media social Facebook (FB) karena tali pengikat rakitnya putus, akhirnya berhasil diselamatkan.
Korban yang nyaris menjadi korban badai Surigai yang sempat berdampak di perairan Sulut khususnya di Nusa Utara hingga Manado, berhasil diselamatkan oleh Tim SAR Gabungan yang menggunakan kapal niaga milik PT Aksar Saputra Lines di lokasi yang berjarak 31 Nautical Miles (Nm) atau 57 kilometer dari Tahuna, Selasa (20/4/2021) sekitar pukul 02.25 WITA.
“Korban telah berhasil diselamatkan subuh tadi,” ujar Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri Sinaga melalui siaran pers yang diterima media ini, Selasa siang.
Sinaga mengatakan, setelah viral di FB sehari sebelumnya, dan diperkuat dengan laporan aduan dari masyarakat dimana telah terjadi situasi membahayakan jiwa manusia di perairan Tahuna, Basarnas Manado memerintahkan anggotanya di Tahuna untuk melakukan pertolongan korban.
Namun mengingat saat ini masih terjadi badai Tropis Surigae, diperlukan kapal yang besar untuk penjemputan. Koordinator Pos SAR Tahuna kemudian berkoordinasi dengan agen kapal Niaga PT Aksar Saputra Lines Cabang Tahuna yang memiliki kapal besar.
Tapi tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, KUPP Syahbandar, BPBD, Agen Kapal dan keluarga korban, terhalang cuaca ekstrim saat melakukan penjemputan korban pada Senin pagi kemarin. Penjemputan pun ditunda sampai pukul 21.30 WITA.
Setelah kondisi aman, Tim SAR Gabungan langsung bergerak ke lokasi dan berhasil mengevakuasi korban di atas rakit yang sedang terombang-ambing di tengah lautan. Korban lalu dibawa ke Pelabuhan Tahuna sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
“Korban menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dulu sebelum diserah ke keluarganya,” ungkap Sinaga.
Ia pun mengapresiasi keberhasilan tim yang mengevakuasi korban dalam keadaan selamat. Apalagi proses evakuasi disaat badai yang menghantam dalam perjalanan.
“Kami juga mengimbau nelayan untuk memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG sehingga tidak membahayakan diri sendiri pada saat melaut. Apalagi saat ini masih terjadi badai tropis surigae yang melanda wilayah Indonesia Timur,” tandasnya.(pra/*)
COMMENTS