Manado-Pergerakan cuaca ekstrem Typhoon “Surigae” terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina hingga Selasa (20/04/2021) ini.
Dan sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebanyak 7 wilayah termasuk Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan terdampak dari cuaca ekstrim, hujan disertai petir dan angin kencang ini.
Adalah dua perairan di Sulut, yaitu perairan Sangihe dan Talaud yang diperkirakan akan terdampak.
Berikut ulasan selengkapnya peringatan dini yang dilansir dari situs resmi bmkig.go.id :
Besok akan terjadi Typhoon “Surigae” yang terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina.
Typhoon bergerak dari barat laut dengan kecepatan angin maksimum mencapai 115 kt dan tekanan minimum 900 hPa.
Sistem ini secara tidak langsung membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga pesisir timur Riau.
Typhoon Surigae juga menyebabkan pembentukan Low Level Jet (LLJ) yang memanjang di Samudera Pasifik timur Filipina.
Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar sistem typhoon dan di sepanjang daerah konvergensi, serta peningkatan kecepatan angin (>25 kts) dan tinggi gelombang (>2,5 meter) di sekitar sistem siklon tropis dan di sepanjang LLJ tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
Aceh
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Sulawesi Tenggara
Maluku
Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Bengkulu
Sulawesi Selatanm
Papua Barat
Papua
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2,50 – 4,0 m)
Samudera Hindia barat Bengkulu
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan
Perairan selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Banten
Samudera Hindia barat Lampung
Perairan Sangihe (Sulut)
Perairan Talaud (Sulut)
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4,0 – 6,0 m)
Samudera Pasifik utara Papua Barat
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Perairan Kep.Nias – Kep.Mentawai
Laut Banda
Laut Seram
Perairan selatan P.Buru – P.Seram/
Perairan Kep.Babar – Kep.Tanimbar
Laut Arafuru
Perairan Amamapare – Agats
Perairan P.Yos Sudarso – Merauke
Perairan Papua Barat
Perairan P.Biak
Teluk Cendrawasih
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 6 – 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur – Tenggara dengan kecepatan 6 – 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Terkait cuaca ekstrem ini yang sejak akhir pekan kemarin diperkirakan BMKG akan terdampak di Propinsi Sulut, menurut Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (OD-SK) pihaknya telah mengingatkan semua pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dan penanganan.
"Terutama harus mengimbau pada warga yang berada di lokasi yang diperkirakan terdampak untuk selalu waspada," ungkap Gubernur Olly saat diwawancarai Senin (19/04/2021) siang.
"Pada umumnya warga Sulut dimintakan untuk tetap waspada," tambahnya lagi.(*/ifa)
COMMENTS