Manado -Bagi sebagian orang menembak burung dialam bebas dalah aktifitas yang biasa dan bebas dilakukan.
Namun hal tersebut dikecam keras oleh Kawanua Parrot Lovers (KPL) Sulut salah satu komunitas paruh bengkok di Sulut ini menjadi salah satu pihak yang mengecam tindakan-tindakan tersebut.
Seperti yang dikatakan Ketua Komunitas Kawanua Parrot Lovers Sulut Rijali Soerotinojo, kasus penembakan burung di alam masih menjadi masalah serius bagi komunitasnya.
"Apalagi komunitas kami berorientasi pada free fly yaitu burung dilepas ke alam bebas dan dilatih untuk kembali kepada pemiliknya, hal ini memiliki resiko burung mengalami kelelahan saat terbang dan hinggap di pohon atau kabel listrik dan sebagainya. Yang menjadi ketakutan kami sendiri adalah ketika burung dilepas saat latihan dan terbang ke alam bebas ada tangan-tangan jahil yang coba menangkap burung dengan cara ditembak sehingga yang ada malah burung mati," tegas Jali Soerotinojo.
Untuk itu, Jali (sapaan akrabnya) berharap masyarakat untuk tidak menembak burung di alam apapun jenisnya.
"Di komunitas kami banyak diisi oleh burung paruh bengkok. Jadi jika masyarakat yang melihat paruh bengkok di alam, bisa langsung menghubungi komunitas KPL Sulut via media sosial atau BKSDA setempat, agar tindakan penyelamatan bisa dilakukan. Tanpa harus ditembak, agar keberlangsungan hidup mereka bisa terjamin. Apalagi banyak jenis paruh bengkok yang dilindungi," tuturnya.
Karena, tambah dia, di Komunitas KPL lebih berotientasi pada kelestarian burung burung paruh bengkok ini.
"Bijaklah dalam menggunakan senapan tanpa harus mengganggu kehidupan burung," tutupnya.(robby)
COMMENTS