Manado - Perayaan Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 1 Januari 2021 Tinggal menghitung hari. Bagi umat Kristiani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tentunya Perayaan Natal dan Tahun Baru adalah hal yang spesial.
Sayangnya karena Pandemi Covod-19 yang melanda dunia, perayaan Natal dan Tahun Baru 2 tahun terakhir ini dilaksanakan dengan beberapa pembatasan.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Fraksi PDIP di DPRD Sulut Rocky Wowor mengajak warga sulut hendaknya memperhatikan anjuran pemerintah, baik dari pusat maupun pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Dikatakan oleh Anggota DPRD Sulut dari daerah pemilihan (dapil) Bolaang Mongondow Raya (BMR), Bersyukur Sulawesi Utara saat ini sedang berada pada PPKM Level 2. Sesuai dengan angka paparan Covid-19 perkembangannya dilihat semakin membaik,” ungkap Wowor kepada media sulutlink.com saat dikonfirmasi melalui WA, Kamis 16/12/2021 tadi pagi.
Lanjut yang akrab disapa Bung Rocky ini, saya tetap menghimbau khalayak khususnya Umat Nasrani yang akan merayakan hari natal dan tahun baru sekalipun sulawesi utara saat ini berada pada level 2, Pemerintah Provinsi masih akan menerapkan PPKM level 3 dan mengingat anjuran pemerintah umat kristiani tetap diijinkan dapat beribadah di masing-masing gereja dengan memperhatikan batasan jumlah yang diperkenan hanya 50% sembari berharap kepada warga lainnya agar saling membantu pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga kerukunan antar umat, demi terwujudnya rasa saling persaudaraan antar umat di Sulawesi Utara,” tandas Wowor.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi utara akan menerapkan PPKM level 3 tapi diijinkan bagi umat beribadah di gereja masing-masing namun tetap mengikuti penerapan prokes secara ketat. Hal ini wajib diikuti guna menghindari terjadinya lonjakkan virus COVID delta, apalagi di kota manado hari ini baru saja membaca disalah satu media sosial sudah ada 3 WNA, diduga terpapar virus baru omicron,” ungkap Wowor.
Pada perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru nanti, Pemerintah akan menerapkan PPKM level 3 dan akan diberlakukan sehari menjelang hari raya natal, yaitu pada tanggal 24 Desember 2021, hingga 3 Januari 2022 atau setelah akan berakhirnya perayaan Tahun Baru.
Rocky Wowor, sangat mendukung surat edaran Bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey, yang antara lain menyebutkan bahwa di Hari Natal dan Tahun Baru di sulawesi utara, dilarang melakukan open house, melarang mengkonsumsi minuman keras (miras) dan dilarang berdagang petasan skala besar dan mercon,” pungkasnya.
Dapat ditambahkan (red) Surat Edaran (SE) Gubernur sulut berdasarkan Surat No. 440/21. 7114 tentang mengantisipasi kamtibmas dan penyebaran Covid-19 pada perayaan Natal dan Tahun Baru, tertanggal 10 Desember 2021 dan tembusan diteruskan kepada para Bupati/Wali Kota Se-Sulut, disampaikan hal- hal sebagai berikut:
1. Mengantisipasi kelangkaan bahan pokok maka akan dilakukan Operasi Pasar oleh Pemerintah Provinsi Sulut demikian halnya Pemerintah Kabupaten/Kota dapat melakukan kegiatan Operasi Pasar dan bersinergitas dengan Pemerintah Provinsi.
2. Mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan percepatan vaksinasi, maka diharapkan Pemerintah Kabupaten /Kota mensosialisasikan hal-hal sebagai berikut;
a. Merayakan Natal dan Tahun Baru dapat dilaksanakan ibadah di rumah-rumah ibadah tapi dibatasi hanya 50% dari kapasitas rumah ibadah dan jemaat lainnya mengikuti secara virtual atau dengan pengaturan waktu beribadah secara bergantian.
b. Tempat ibadah dipastikan menerapkan protokol kesehatan, dilakukan penyemprotan disinfektan, adanya tempat cuci tangan, thermo scan dan semua wajib menggunakan masker.
c. Tidak melakukan pawai Natal dan Tahun Baru.
d. Open House ditiadakan.
e. Tempat-tempat yang dapat menimbulkan kerumunan seperti lokasi wisata, mall dan tempat – tempat berkumpulnya masyarakat dibatasi 50% dari kapasitas yang ada.
f. Memastikan percepatan vaksinasi bagi warga masyarakat yang wajib vaksin.
3. Keamanan Natal dan Tahun Baru Sulawesi Utara:
a. Akan dilakukan Operasi Lilin Samrat oleh POLDA Sulawesi Utara beserta jajarannya termasuk Kepolisian Resort (Polres/polresta) di Kabupaten/Kota bersama TNI dan Instansi Pemerintah Daerah.
b. Penjualan Petasan Skala Besar dan Mercon yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat ditiadakan.
c. Setiap Rumah Ibadah akan dijaga POLRI/TNI dan Satpol PP serta elemen masyarakat lainnya.
d. Peredaran dan penjualan serta konsumsi minuman beralkohol di tempat umum dilarang.
(**/Oby)
COMMENTS