Manado-Dalam rangka mewujudkan sinergitas, keteguhan tekad dan komitmen dalam upaya penurunan stunting di Sulawesi Utara, Pemerintah Propinsi menggelar Rapat Tindak Lanjut Pelantikan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulut di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Rabu (27/04/2022).
Sekdaprov Sulut Asiano Gamy Kawatu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanganan stunting memang menuntut adanya komitmen segenap komponen pembangunan termasuk seluruh lapisan masyarakat, untuk bersama-sama secara konvergen mencegah stunting di daerah sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
“Keberadaan stunting ini adalah masalah nasional. Jika ada 1 dari 10 prioritas dari pemerintahan Jokowi, maka itu termasuk penurunan stunting,” ujar Sekdaprov.
Ia mengungkapkan, Pemprov Sulut selama ini terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting, yang dibuktikan dengan turunnya prevalensi stunting secara signifikan dari tahun 2017 sebesar 31,4 persen, menjadi 19,73 persen pada tahun 2020, dan sedikit naik di tahun 2021 sampai menjadi 21,6 persen.
“Pemprov sudah berupaya untuk melakukan tindakan-tindakan nyata di tingkat lapangan. Koordinasi dilakukan, tim sudah dibentuk. Karenanya dipertanyakan bagaimana efektivitas di lapangan,” bebernya.
“Yang punya masyarakat bukan pemprov, melainkan pemerintah kabupaten/kota, sehingga sinergitas dan kolaborasi antara pemprov dengan pemkab/pemkot menjadi faktor kunci tercapainya tujuan dari TPPS Sulut, yang syukurnya untuk saat ini sudah ada garis lurusnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, tuntutan percepatan penurunan stunting menjadi semakin nyata setelah
Presiden Joko Widodo dalam arahannya meminta agar prevalensi stunting harus turun sampai angka 14 persen pada akhir tahun 2024.
“Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Ibu Ketua Rita Maya Tamuntuan bahkan sudah menyatakan kalau boleh 14 persen itu untuk Sulut bisa dicapai di tahun 2023. Berarti tinggal menghitung 1 tahunan, bulan demi bulan. Ini harus kita lihat sebagai tantangan,” jelas Sekdaprov.
“Untuk itu, Saya berharap rapat ini bisa menghasilkan sesuatu yang sifatnya kongkrit untuk disampaikan kepada pimpinan, di-breakdown ke masing-masing kabupaten/kota bahkan ke tingkat lapangan, sampai ke desa/kelurahan,” pungkasnya.
Hadir dalam rapat tersebut, Tim Leader Teknis Asisten Regional Ditjen Bina Bangda Kemendagri Sampatoro Laboro, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Tino Tandayu.(*/ifa)
COMMENTS