BITUNG- Wali kota dan Walikota dan Wakil Walikota Bitung bersama unsur Forkopimda Kota Bitung mengadakan rapat terkait peningkatan status dari siaga bencana menjadi tanggap bencana.
Di rapat tersebut, Wali kota Ir. Maurits Mantiri, MM mengatakan bahwa, berdasarkan laporan para Lurah dan Camat pada tanggal 28,30 april 2022, serta tanggal 1,3,5,dan 6 mei 2022 telah terjadi beberapa kejadian bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa titik wilayah yang ada di Kota Bitung.
" Olehnya peningkatan status dari siaga bencana menjadi tanggap bencana tersebut berdasarkan keputusan Wali kota Bitung nomor 188.45/HKM/SK/113/2022 tanggal 14 april 2022 tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir, longsor, serta angin kencang di kota bitung" kata Wailiota Bitung
Hal ini juga berdasarkan, perkiraan potensi banjir pada bulan mei tahun 2022 yang di keluarkan oleh BMKG bekerja sama dengan Kementerian PUPR serta badan informasi Geospasial (BIG) Kementerian SDM pada tanggal 26 april 2022 serta surat dari BNPB nomor b-154/bnpb/dii/bp.03.02/04/2022 tanggal 28 april 2022 tentang peringatan dini dan langkah – langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman banjir dan gerakan tanah (longsor) periode bulan mei.
Guna mengurangi dampak bencana yang di timbulkan dimana telah di lakukan kaji cepat oleh tim reaksi cepat (TRC)) BPBD kota Bitung di lokasi bencana banjir yang di sertai material pasir dan lumpur, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa titik di wilayah Kota Bitung.
“Bencana yang terjadi di Kota bBitung, seperti angin kencang di sertai hujan yang terjadi dalam kurun waktu yang melebihi normal, tanah longsong, banjir, serta pohon tumbang. untuk itu, reaksi cepat dalam menangani bencana yang terjadi harus benar – benar di tingkatkan untuk keselamatan kita semua.” cetusnya
Mantiri menyebut semua harus tetap siap siaga dalam menghadapi berbagai macam bencana yang kita tidak tahu kapan datangnya, karena sekarang musim hujan kami meminta kepada masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai untuk selalu waspada terhadap segala macam kemungkinan yang kita tidak inginkan.
“Tetap menjaga kebersihan lingkungan kita masing – masing terlebih khusus yang daerah rawan tergenang air, bersihkan saluran yang banyak tumpukan sampah, dan lebih khusus jangan membuang sampah ke selokan, buanglah sampah pada tempat yang sudah di sediakan. dan untuk daerah rawan longsor tetap harus waspada.” ucapnya
“Kita semua harus berkolaborasi dalam rangka mencegah dan meminimalisir bencana apapun itu, kolaborasi ini meliputi semua pihak, mulai dari masyarakat sendiri, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, TNI POLRI serta instansi vertikal. Dengan kerja kolaborasi atau gotong royong ini pasti kita semua bisa mencegahnya atau setidaknya bisa meminimalisirnya.” jelas Mantiri
Hadir dalam acara tersebut adalah Plt Sekretaris Daerah Forsman Dandel, SSos.spektur, kalaks bpbd, kaban keuangan, stafsus yang membidangi.
(Z)
COMMENTS