Manado-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) terus berupaya menekan laju Inflasi di daerah.
Terlebih dalam menghadapi dua momen besar di akhir tahun 2022 ini yakni perayaan Natal dan Tahun Baru.
Terkait hal tersebut Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Sulut, di Ruang FJ Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut, Kamis (03/11/2022).
Rakor yang dinisiasi Biro Ekonomi Setaprov Sulut ini, dalam rangka antisipasi terjadinya inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Rakor tersebut turut dihadiri pihak Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, instansi terkait baik provinsi dan kabupaten/kota di Sulut.
Gubernur Sulut diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Ronald Sorongan, mengatakan, rakor ini sebagaimana harapan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, untuk melakukan upaya bersama mengantisipasi inflasi.
“Ini penting menyambut Natal dan Tahun Baru. Belum lagi dampak kenaikan BBM. Kita bicarakan cara-cara antisipasinya seperti apa, termasuk menjaga stok komoditas yang memicu inflasi,” ungkapnya.
Lanjut Sorongan, pengawasan jual beli di pasar tradisional menjadi perhatian untuk diawasi.
“Kita dorong kabupaten/kota agar bekerja sama dalam pengawasan ini. Terlebih juga mengawasi pedagang yang mempermainkan harga untuk keuntungan sendiri,” tukasnya.
Sementara Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut, Lukman Lapadengan menambahkan, rakor tersebut disepakati akan dilakukan operasi pasar di wilayah masing-masing.
“Kita akan turun ke lapangan. Akan telusuri ketersediaan stok, baik bahan pangan dan juga harga jualnya. Kita akan awasi supaya tidak terjadi disparitas harga,” tutupnya.(*/ifa)
COMMENTS