SULUT - Menindaklanjuti informasi dugaan pungli berupa pemotongan dana Program Indonesia Pintar untuk pembayaran dana komite di SMA 1 Dumoga , Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut memanggil kepala sekolah bersangkutan.
Pada awak medaa, Sri Ratna Pasiak Kepala Bidang SMA Dikda Sulut mengatakan pihaknya telah memanggil kepala sekolah SMAN I Dumoga pada Rabu (25/01/2023).
Sri Ratna mengatakan Kepala Sekolah membantah melakukan pemotongan dana PIP Siswa untuk dana komite sekolah.
"Kepala sekolah bahkan berani membuat surat pernyataan diatas materai bahwa tidak pernah melakukan pemotongan dana PIP siswanya dan siap bertanggung jawab," lugas Sri Ratna.
Dalam pertemuan tersebut Sri Ratna katakan bahwa dirinya mempertanyakan sistim yang digunakan disekolah itu untuk proses Dana PIP.
"Pihak sekolah menggunakan petugas di sekolah membantu siswa dalam bentuk pendampingan pengurusan administrasi,
Pencairan petugas tidak masuk campur, pencairan langsung ke rekening masing-masing," kata Sri Ratna.
Kata Sri, Kepsek mengatakan dana PIP dipakai Orang tua siswa menggunakan anggaran untuk kebutuhan dan perlengkapan sekolah anak.
Kata Sri, Kepsek mengakui ada yang membayar untuk dana komite.
"Diakui Kepsek ada beberapa orang tua murid yang datang membayar dana partisipasi sekolah tapi tidak pernah dipaksakan oleh pihak sekolah," katanya.
Namun hasil tersebut belum menjadi patokan pihak Dikda.
"Dalam waktu dekat akan mengecek ke lapangan utk cek dan ricek informasi kepada pihak terkait lainnya, seperti siswa guru dan orang tua, Jadi tidak hanya mendengar informasi dari 1 pihak,"tegasnya.
Ditegaskan Sri Ratna, Dana bantuan PIP tidak dibenarkan untuk dilakukan pemotongan dengan alasan apapun. Karena sangat tidak dibenarkan jika Dana bantuan PIP di potong untuk uang komite.
(**/Oby)
COMMENTS