Manado-Presiden Republik Indonesia (RI) Ir Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan kunjungan selama 3 hari dan 2 malam di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Ini merupakan salah satu kunjungan terpanjang Presiden Jokowi ke daerah.
Jika Sulut sudah 5 kali Jokowi datang, yakni era Gubernur (Alm) DR SH Sarundajang sekali dan dikepemimpinan OD-SK sudah 4 kedatangan), mungkin di provinsi-provinsi lain baru sekali.
Bahkan khusus di Sulut ini menjadi kunjungan Jokowi maupun RI 1, terlama.
Hal menimbulkan sejumlah spekulasi, mulai isu politik yang saat ini lagi hangat-hangatnya seperti Capres dan reshuffle kabinet?
Namun tak dapat dipungkiri kehadiran Presiden Jokowi sejak Rabu-Jumat (18-20/01/2023) ini menunjukkan apresiasi pada kinerja maupun prestasi yang telah dilakukan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK).
Presiden Jokowi mengawali kunjungan kerjanya dengan peresmian Bendungan Kuwil di Minahasa Utara (Minut) pada Kamis pagi.
Keberadaan bendungan ini perannya sangat vital bagi rakyat Sulut sebagaimana program kerja dari OD-SK.
Selain untuk pengairan pertanian dan perkebunan, juga untuk pengendalian banjir yang menjadi masalah kronis di Kota Manado dan sejumlah daerah di Sulut.
Ketersediaan air bersih untuk Manado, Minut dan Minahasa, serta untuk pembangkit listrik.
Plus akan menjadi objek pariwisata baru yang merupakan program andalan OD-SK yang sudah digenjot selama 2 periode memimpin Nyiur Melambai.
"Meski kecil tapi bisa menjadi pembangkit listrik Mikro Hidro," ujar Jokowi.
Menurut Presiden, Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki daya tampung sebesar 26 juta meter kubik dengan luas genangan 157 hektare.
"Ini bisa untuk pembangkit listrik, mengurangi banjir di Manado, juga untuk pertanian," sebutnya.
Selain itu, kata Jokowi, Bendungan Kuwil Kawangkoan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Karena berada di atas Manado, sehingga kalau tidak dihentikan di sini airnya bisa lari dan bisa menyebabkan banjir Manado. Seperti saya ingat pernah 2014 Manado banjir bandang," pungkasnya.
Pada kunjungan ini jelas menunjukkan Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus ke sektor pariwisata.
Usai meresmikan Bendungan Kuwil, Presiden Jokowi memantau langsung pembangunan sektor pariwisata prioritas nasional KEK Likupang Minut pada Kamis siang.
Dan pada Jumat pagi berkunjung ke Taman Nasional Bunaken dan sore harinya ke ikon baru Pariwisata Kota Manado Malalayang Beach Walk (MBW).
Sektor pariwisata menjadi andalan di era kepemimpinan OD-SK, dengan terus meningkatnya angka kunjungan WNA.
"Dari per tahun hanya 15 ribu kunjungan WNA, sebelum Pandemi Covid 2020 lalu, kunjungan WNA sempat melesat hingga 150 ribu atau naik seribu persen lebih," ungkap Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel.
Sedangkan kehadiran Presiden Jokowi Pasar Airmadidi Minut, Pasar Pinasungkulan Manado dan Manado Town Square pada Kamis hingga Jumat, melihat langsung geliat ekonomi masyarakat kecil di Sulut pasca Pandemi.
Benang merahnya sektor perekonomian Sulut pasca Pandemi tetap tumbuh bahkan melampaui capaian nasional.
Di tangan OD-SK dengan salah satu menggenjot program Marijo Ba Kobong, mampu membuat perekonomian rakyat Sulut tak begitu terdampak dengan wabah Covid 19.
Di triwulan pertama tahun 2022 ekonomi Sulut tumbuh hingga 3,38 persen dan di triwulan 3 justru melesat menjadi 6,62 persen dan melampaui nasional 5,44 persen.
Presiden Jokowi usai Shalat Jumat di Masjid Raya Ahmad Yani Manado, melakukan peresmian menara masjid tersebut.
Khusus Masjid Ahmad Yani Manado, tak luput mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.
Usai Shalat Jumat dan peresmian, orang nomor satu di Indonesia itu tampak memantau bangunan menara masjid dan halaman masjid yang berlokasi di Kelurahan Lawangirun itu.
Keberadaan menara setinggi 45 meter lengkap dengan tangga lift semakin menambah ke khasan masjid ini.
Ini juga tak lepas peran dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang ikut melobi ke pusat hingga dikucurkan Rp6,6 miliar dari APBN untuk pembangunan menara ini.
Keberadaan masjid ini juga tak lepas dari kepedulian pemerintahan OD-SK.
Selain memberikan dana hibah untuk pembangunan dan pengdaan sarana serta prasarana masjid, juga menambah bangunan.
Kepemimpinan OD-SK saat ini Provinsi Sulut didaulat menjadi Daerah Laboratorium Kerukunan Nasional.
Yang pada indeks Kerukunan Antar Umat Beragama Tahun 2019 lalu atau sebelum Pandemi Covid, menempati peringkat 2 di bawah Nusa Tenggara Timur di peringkat 1.
"Terima kasih pak Presiden Jokowi yang sudah berkunjung serta memberikan perhatian khusus pada pembangunan di Provinsi Sulut. Dan mari kita sama-sama warga Sulut untuk bersama memajukan daerah ini," ungkap Gubernur Olly Dondokambey.(ifa)
COMMENTS