Minahasa- Saat Pemprov Sulut memggaungkan ODSK (Operasi Daerah Selesaikan Kesehatan) Penolakan terhadap pasien rujukan justru terjadi di Rumah Sakit Noongan Kabupaten Minahasa.
Kasus ini mencuat setelah vidionya diposting di akun instagram Lambe Kawanua dan menjadi viral.
Dalam vidio dengan durasi sekira 1 menit lebih itu terlihat seorang pria membawa pasien rujukan dari Puskesmas.
Namun sesampainya di rumah sakit malah ditolak tenaga media dengan alasan rumah sakit penuh.
Sempat terjadi perdebatan antara si pria dengan tenaga medis. Pria dalam vidio itu bersikeras agar pihak rumah sakit bisa melakukan perawatan dulu sebelum melakukan penolakan. Namun hal itu tak ditanggapi.
“Di rawat dulu. Kalau terjadi apa-apa siapa yang bertanggung jawab,” kata si pria dengan nada tinggi. Namun permintaan pria itu tak diterima tenaga medis perempuan. Endingnya, si pria diusur oleh tenaga medis.
Menyikapi kasus ini, personil Komisi IV DPRD Sulut Careig Runtu angkat bicara. Ia menekankan, tak seharusnya pihak rumah sakit melakukan penolakan terhadap pasien. “Tidak boleh rumah sakit menolak pasien. Ini tindakan yang tidak manusiawi,” katanya, saat di wawancarai di DPRD Sulut, Senin (27/3).
Lanjut Careig, ini merupakan tanggung jawab Direktur Rumah Sakit. Kalau alasannya rumah sakit penuh, minimal ada solusi dan melakukan pelayanan sebelum memindahkan pasien ke rumah sakit lain.
Politisi dapil Tomohon-Minahasa itu juga mempertanyakan kinerja dari tenaga medis di rumah sakit tersebut. Sebab menurutnya tidak boleh pihak rumah sakit melakukan penolakan terhadap pasien.
“Tenaga medis yang menolak itu harus diberi sanksi tegas. Kalau perlu dikeluarkan sebab ini sudah mengganggu program ODSK tentang operasi daerah selesaikan kesehatan,” pungkasnya.
Senada dengan CNR, politisi Nasdem Braien Waworuntu menegaskan tidak bisa ditawar tawar, Direktur RS Noongan harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
"Kalau tidak.bisa bertanggungjawab lebih baik mundur saja,"tegas politisi muda DPRD Sulut ini.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur Rumah Sakit Noongan belum bisa dikonfirmasi. Upaya konfirmasi lewat telepon juga belum tersambung. Demikian dengan pesan WA belum dibalas. (**/Oby)
Dalam vidio dengan durasi sekira 1 menit lebih itu terlihat seorang pria membawa pasien rujukan dari Puskesmas.
Namun sesampainya di rumah sakit malah ditolak tenaga media dengan alasan rumah sakit penuh.
Sempat terjadi perdebatan antara si pria dengan tenaga medis. Pria dalam vidio itu bersikeras agar pihak rumah sakit bisa melakukan perawatan dulu sebelum melakukan penolakan. Namun hal itu tak ditanggapi.
“Di rawat dulu. Kalau terjadi apa-apa siapa yang bertanggung jawab,” kata si pria dengan nada tinggi. Namun permintaan pria itu tak diterima tenaga medis perempuan. Endingnya, si pria diusur oleh tenaga medis.
Menyikapi kasus ini, personil Komisi IV DPRD Sulut Careig Runtu angkat bicara. Ia menekankan, tak seharusnya pihak rumah sakit melakukan penolakan terhadap pasien. “Tidak boleh rumah sakit menolak pasien. Ini tindakan yang tidak manusiawi,” katanya, saat di wawancarai di DPRD Sulut, Senin (27/3).
Lanjut Careig, ini merupakan tanggung jawab Direktur Rumah Sakit. Kalau alasannya rumah sakit penuh, minimal ada solusi dan melakukan pelayanan sebelum memindahkan pasien ke rumah sakit lain.
Politisi dapil Tomohon-Minahasa itu juga mempertanyakan kinerja dari tenaga medis di rumah sakit tersebut. Sebab menurutnya tidak boleh pihak rumah sakit melakukan penolakan terhadap pasien.
“Tenaga medis yang menolak itu harus diberi sanksi tegas. Kalau perlu dikeluarkan sebab ini sudah mengganggu program ODSK tentang operasi daerah selesaikan kesehatan,” pungkasnya.
Senada dengan CNR, politisi Nasdem Braien Waworuntu menegaskan tidak bisa ditawar tawar, Direktur RS Noongan harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
"Kalau tidak.bisa bertanggungjawab lebih baik mundur saja,"tegas politisi muda DPRD Sulut ini.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur Rumah Sakit Noongan belum bisa dikonfirmasi. Upaya konfirmasi lewat telepon juga belum tersambung. Demikian dengan pesan WA belum dibalas. (**/Oby)
COMMENTS