Sulut- Isu penyakit demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) menjadi.isu sentral di Sulawesi Utara belakangan ini.
Merebaknya isu ini bukan tanpa alasan, kematian babi dalam jumlah besar serta penjualan daging babi yang terlampau murah ditengarai menjadi sebab merebaknya isu virus ASF telah masuk ke Sulawesi UtaraIsu virus ASF ini pun tersampaikam pada Senator Sulut di Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Ir Stefanus BAN Liow MAP.
Pada Kabarok.com, Senator dua priode ini mengaku perihatin mendengar jeritan para peternak, pedagang, pengusaha babi dan meminta pemerintah melakukan penanganan karena sangat berdampak pada perekonomian daerah dan nilai tambah ekonomi keluarga
Anggota DPD RI Dapil Sulut yang membidangi Pengeloaan SDA dan Ekonomi Lainnya, termasuk mitra kerja Kementan RI ini pun langsung berkomunikasi.dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Nasrullah terkait isu Virus ASF ini.
Menanggapi aspirasi dari peternak Babi Sulut BAN Liow mengatakan lewat komunikasinya dengan Dirjen Nasrullah pihak Kementerrian Pertanian mengatakan telah melakukan penanganan termasuk di Sulut .
"Tapi faktanya tidak.ditemukan ada virus ASF pada ternak babi di Sulut Jadi intinya edukasi pada para peternak babi harus lebih masuk dan utamanya lalu lintas peternakan harus diperketat,"tukas Dirjen Nasrullah.
Sementara itu, Dilansir dari Kompas.id lewat Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulut Gilbert Wantalangi mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari rekan-rekan peternak mengenai kematian babi di beberapa kandang. Namun, asosiasi belum merekapitulasi jumlah keseluruhannya.
”Kami memang cuma dapat kabar terakhir dari berita di media sosial. Saya tidak langsung mengecek di lapangan karena, sebagai sesama peternak, kami menghindari kontaminasi dan penyakit,” kata Gilbert melalui telepon.
Sebelumnya, Pada Rabu (19/7/2023), Kepolisian Sektor Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, melaporkan penemuan 24 bangkai babi yang dibuang ke sebuah empang di Desa Matungkas. Menurut hasil pemeriksaan, bangkai-bangkai babi yang berasal dari kandang peternak bernama Dintje Pondaag itu telah mati sejak sepekan sebelumnya.
Di samping itu, beredar pula kabar tentang adanya daging babi yang dijual Rp 100.000 per 6 kilogram di Sonder, Kabupaten Minahasa. Padahal, di pasar tradisional ataupun pusat ritel modern di Manado, harga daging babi masih berkisar Rp 55.000-Rp 65.000 per kilogram.
(**/Oby)
COMMENTS