Bitung - Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bersama Wakil Walikota Bitung, Hengky Honandar menghadiri rapat Paripurna istimewa MPR RI dan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI Ke-78 secara virtual. Bertempat di ruang sidang DPRD Kota Bitung, Rabu (16/8/23).
Di ketahui Rapat Paripurna mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, H. Ir. Joko Widodo yang di pimpin Ketua DPRD Kota Bitung, Aldo Noval Ratungalo dengan di dampingi oleh Kedua Wakil Ketua DPRD, Keegen Kojoh dan Nabsar Badoa ini di hadiri oleh seluruh anggota DPRD Bitung, Sekda Kota Bitung, Ir. Ign Rudy Theno ST.,MT.
Paripurna juga dihadiri Eselon II,III dan IV, Para SKPD, Wakapolres Bitung, Kompol Aprizal Nugroho, SIK, Pasi Intel Marinir, Letda Marinir Iswanto, Kalapas Kelas II B Bitung, Kasdim 1310/Bitung, Mayor Inf Novri Albert Pratasik, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Bitung, Polairud Polda Sulut, Guskamla, Satrol Lantamal VIII Bitung, Dansub POM Bitung, Kapten Cpm Sunarto, Imigrasi Bitung, Panitra Pengadilan Negeri Bitung, para camat dan Lurah se-kota Bitung.
Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya menyampaikan berbagai isu mulai dari permasalahan rakyat hingga perekomonian, hilirisasi, serta perkembangan penanganan stunting di Indonesia.
Di katakan Presiden tantangan kedepan, dimana pilihan kebijakan akan semakin sulit sehingga dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan. Untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer.
"Olehnya menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa. Selain itu kata Presiden Jokowi seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen bangsa,"jelas Presiden RI Joko Widodo yang saat itu mengenakan pakaian adat Tanimbak Provinis Maluku.
Masih dari Pidato Presiden Joko Widodo bahwa saat ini Indonesia mata dunia, Indonesia memiliki peluang besar besar disisi pembentukan kekuatan perekonomian melalui tingkat kepercayaan internasional atau internasional trust.
"Lembaga think tank Australia, Lowy Institut menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam dan Indonesia termasuk 1 dari 6 Negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power. Untuk itu dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih di akui, kedaulatan kita akan lebih di hormati. Sehingga suara Indonesia akan lebih di dengar sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi,"Paparnya. (Serdy/Prokompi)
COMMENTS