Manado-Pelaksanaan Festival Bunaken 2023 mendapat apresiasi dari warga yang mendiami pulau tersebut.
Pasalnya dalam acara ini turut dilakukan lakukan aksi bersih-bersih pantai Bunaken dan transplantasi terumbu karang.
"Pelaksanaan Festival Bunaken tak hanya secara ceremony, tapi tindakan nyata peduli lingkungan seperti bersih-bersih pantai dan melakukan transplantasi terumbu karang," ujar om John warga Pulau Bunaken.
"Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan pantai Pulau Bunaken," ujar Kepala Balai Taman Nasional Bunaken.
Hal ini karena Bunaken dikenal dunia yang merupakan ikon Manado. Ia pun mengajak masyarakat menjaga kawasan ini.
"Kawasan pelestarian alam yang harus kita jaga bersama. Yang dikenal dunia adalah pulau bunaken. Jika potensi terumbu karan hancur, tidak bisa dimanfaatkan masyarakat maka akan tinggal kenangan," tuturnya.
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di bawah nakhodai Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus berupaya menjaga kelestarian Pulau Bunaken.
Pelestarian dilakukan agar menjaga Pulau Bunaken yang telah menjadi icon yang sudah terkenal hingga ke luar negeri tersebut.
Lewat Dinas Pariwisata Daerah Sulut, digelarnya Festival Bunaken 2023, Jumat (22/9/2023) di Pulau Bunaken.
Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan pelaku pariwisata Sulut dan masyarakat Pulau Bunaken. Di mana, mereka bukan hanya sekadar mengikuti acara seremoni, tapi turut melakukan aksi bersih-bersih pantai Bunaken dan transplantasi terumbu karang.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Sulut Henry Kaitjily mengatakan Festival Bunaken merupakan event tahunan yang digelar untuk merangsang turis berkunjung ke Pulau Bunaken.
Adapun di tahun 2023 ini tema yang diambil adalah Renewable and Sustainable Bunaken. Kaitjily berharap para pelaku pariwisata ikut mempromosikan tentang tajuk tersebut.
Promosinya adalah para turis yang datang ke Bunaken harus ikut menanamkan mangrove dan transplantasi terumbu karang. Para pelaku pariwisata harus 'menjual' paket tersebut.
"Jadi harus ada paket dalam jualan pariwisata. Jangan cuma datang tanpa ada isi berguna bagi lingkungan hidup," tutur Kaitjily saat membuka Festival Bunaken 2023.
"Masyarakat dan pelaku pariwisata harus ada paket menjual coral terumbu karang dan mangrove untuk ditanam di Bunaken. Juga di Siladen, Manado Tua dan sebagainya," tambahnya.
Ditegaskan birokrat berpengalaman di luar negeri ini, para turis baik lokal, nusantara hingga luar negeri jangan hanya menikmati pariwisata Sulut tapi tidak memperhatikan lingkungan hidup.
"Kita harus meminimalisir pengrusakan lingkungan. Jadi ini kegiatan bukan hura-hura tetapi pesannya kita membangun pariwisata bersama-sama," tuturnya.
"Pesan mendalam yakni mari kita menjaga lingkungan melalui upaya terbarukan dan berkelanjutan. Jadi mari kita membangun Bunaken yang indah, baik biotanya dan daratnya," tukas Kaitjily.
Pada kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA), Insan Pariwisata Indonesia (IPI), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Generasi Pesona Indonesia (GEMPI), Asosiasi Creator Sulut, Serikat Pemersatu Seniman Indonesia (SPSI), Perhimpinan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) dan Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS).(*/ifa)
COMMENTS