Mereka menyuarakan terkait penggusuran dilatari dengan SK Nomor 368 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Hibah Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berupa tanah seluas 20 hektare di Desa Kalasey Dua kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tanggal 9 November 2021
Seorang ibu, salah satu masyarakat petani pun mengatakan kalau lahan sudah di gusur bagaimana kami akan menghidupi keluarga dan kami sudah puluhan tahun bercocok tanam, menanam dan hasil kami akan menghidupi keluarga tutur seorang ibu berikan kami keadilan tolong wakil rakyat
Seperti di ketahui hibah ini diberikan untuk membangun Politeknik Pariwisata, dimana tutur mereka kehadiran Politeknik Pariwisata di Sulut di katakan oleh stakeholder merupakan keharusan untuk menopang KEK Pariwisata yang digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata super prioritas di Indonesia! Dan kami petani mau bawa kemana? Selain menyuarakan di gedung rakyat
Wakil ketua DPRD Sulut DR. Viktor Mailangkay menerima para pendemo yang mengatasnamakan Masyarakat petani desa Kalasey dua, ujar Viktor atas nama pimpinan dan anggota DPRD Sulut “menyambut aspirasi ” di mana teman-teman anggota DPRD lainnya telah kembali ke daerahnya masing-masing, seperti lembaga DPRD ini adalah lembaga yang menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku imbuh Mailangkay
Di jelaskan bahwa aspirasi ini kami akan bawah dalam rapat bersama komisi 1 membidangi Pemerintahan dan kita duduk bersama untuk membahas agenda ini? Jadi untuk permintaan jadwal akan di sesuaikan waktunya kepada kordinator lapangan untuk itu perwakilan memberikan nomor telepon dan kita akan undang membicarakan proses ini ujar ketua DPW NasDem Sulut
Para pendemo pun membubarkan diri dengan tertib, setelah usai menyampaikan aspirasinya dan kami akan kembali menyuarakan aspirasi sesuai janji untuk duduk bersama, Mailangkay Janji bawa dan mengawal aspirasi ini .
(**/Oby)
.jpeg)
COMMENTS