Raih 2 Medali di PON XXI, Soft Tenis Sulut Potensi Masa Depan Atlet di NTB-NTT 2028

MEDAN-Baru pertama kali di pertandingkan di ajang PON, namun para atlet soft tenis Sulut sudah mampu mengukir prestasi nasional.

Ini setelah atlet soft tenis Sulut mampu meraih 2 medali dari ajang PON ke XXI Tahun 2024 di Aceh -Sumut.

Medali pertama disumbangkan Anadelayda Kawengian yang menyumbangkan perak di nomor perorangan putri.

Selanjutnya medali perunggu dari nomor beregu putri, yakni dengan atlet Anadelayda Kawengian, Angel Lontoh, Sharon Watupongoh, Christine Watupongoh dan Gratia Nahor.

Kendati belum menyumbangkan medali emas, namun tim soft tenis Sulut yang diperkuat 7 atlet masing masing 5 putri dan 2 putra didampingi pelatih Wong Kwee Chen dan David Kalalo, sudah berjuang maksimal untuk mengharumkan daerah di level nasional.

Tak kalah pentingnya dengan pembinaan intensif yang akan dilakukan serta dihuni atlet-atlet muda, soft tenis punya masa depan cerah.

Terutama untuk proyeksi jangka panjang yakni ajang PON ke XXII di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTB-NTT) tahun 2028 nant pasti punya kans mendulang medali emas.

Ketua Pengprov Petsi Sulut Wong Kwe Chen pun merasa optimis soft tenis Sulut akan lebih baik ke depan, terutama menatap PON 2028.

Terkait hasil di PON Aceh-Sumut ini, Wong menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh atlet yang telah berjuang untuk mengharumkan nama Sulawesi Utara di Pesta Olahraga Paling Bergengsi di Bumi Nusantara.

Juga kepada dua atlet putra yang belum berhasil membawa pulang medali, Wong juga tetap memberikan support karena mereka telah berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi Sulut. Namun karena lawan lebih baik, akhirnya Patrick Mahune belum berhasil mendapatkan medali.

Kepada Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw beserta jajarannya termasuk pembina Pengprov Pesti Sulut, Robi Ardiles Pericles beserta penasehat teknis Dr. Marnex Berhimpong MKes AIFO, Wong menyampaikan terima kasih.

“Kepada cabang olahraga yang masih berjuang untuk mempebutkan medali, kami doakan semoga sukses. Hari ini kami sudah kembali ke Manado. Terima kasih,” ujar Wong Kwee Chen sebelum meninggalkan Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Kamis 19 September 2024.(*/ifa)