DPPKB Bolmong Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024

BOLMONG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024, Selasa (10/12/2024). Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Sutanraja Kotamobagu ini bertujuan mengoptimalkan langkah strategis penurunan angka stunting di Bolmong.

Dalam sambutan pelaporan pertanggungjawaban, Kepala DPPKB Bolmong Julin Ester Papuling SKM ME menyampaikan bahwa rakor kali ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. “Rapat ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten, kecamatan, serta desa dan kelurahan,” ujar Julin.

Julin menambahkan, rakor juga bertujuan menjalankan strategi dan kebijakan pelaksanaan program kerja secara menyeluruh agar target percepatan penurunan stunting dapat tercapai. "Kami juga mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar tercapai efisiensi dan efektivitas dalam organisasi program kegiatan,” jelasnya.

Sementara itu, mewakili Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Kepala Bappeda Bolmong, Mutu B. Mokoginta, SE., M.Si., mengungkapkan bahwa intervensi serentak pencegahan stunting telah dilaksanakan di seluruh desa dan kelurahan. “Data yang sudah terkumpul harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung intervensi sensitif dan spesifik, sehingga program yang dirancang dapat tepat sasaran dan target prevalensi stunting segera tercapai,” kata Mutu.

Mutu juga menekankan pentingnya evaluasi program sebagai langkah akhir dalam periode pelaksanaan program 2020–2024. Ia berharap evaluasi ini menghasilkan rekomendasi yang dapat membantu pemerintahan baru melanjutkan program percepatan penurunan stunting. “Peralihan pemerintahan di tingkat pusat maupun daerah adalah momentum untuk merumuskan regulasi baru yang lebih efektif, sehingga target penurunan prevalensi stunting bisa tercapai lebih cepat,” tambahnya.

Dalam pesannya, Mutu meminta semua pihak untuk menjadikan hasil evaluasi sebagai acuan utama perbaikan program di masa depan. Ia juga menekankan pentingnya komitmen kepemimpinan di tingkat kecamatan dan desa dalam mendukung percepatan penurunan stunting. “Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data yang akurat hingga pemantauan berkala,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Dinas Kesehatan Drs. I Ketut Kolak, M.Kes., Dr. Valentino Lumowa, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, camat, sangadi, lurah, dan penyuluh kesehatan desa dan kelurahan.(adv)