Manado-DR Christiany Eugenia Paruntu SE (CEP) tak gentar menghadapi black campaign yang dimainkan pihak tertentu jelang Musda ke XI DPD I Partai Golkar (PG) Sulut tahun 2025.
Dengan tegas politisi DPR-RI ini menyebut bahwa ini adalah isu tak benar untuk menjegalnya kembali terpilih sebagai Ketua PG Sulut di Musda.
Menurut sosok yang juga akrab disapa Tetty Paruntu ini, sesuai aturan dirinya memenuhi syarat dan layak untuk bertarung dalam pemilihan Ketua PG Sulut periode 2025-2030 di Musda ini.
Politisi cantik ini menyebutkan bahwa hingga Minggu 1 Juni 2025, pihaknya belum pernah ada permohonan diskresi yang diajukan oleh DPD Golkar Sulut kepada DPP Golkar terkait pencalonannya.
Artinya, isu tidak diberikannya diskresi oleh Ketua Umum Partai Golkar adalah tidak benar dan cenderung menyesatkan.
"Itu isu tidak benar dan menyesatkan," tegas CEP.
"Jadi hal ini perlu ditegaskan bahwa tidak pernah ada surat permohonan diskresi yang diajukan, seperti yang pernah dilakukan dalam Musdalub PG Sitaro beberapa waktu lalu,” tambah Bupati Minahasa Selatan dua periode ini.
Diterangkan bahwa merujuk pada Anggaran Dasar Partai Golkar hasil Munas 2024, jabatan Ketua DPD Provinsi dihitung selama lima tahun sejak ditetapkan dalam Musda Provinsi.
Dalam konteks ini, menegaskan bahwa CEP memimpin PG Sulut baru secara resmi menjabat selama satu periode penuh, terhitung sejak Musda X pada Februari 2020.
Hal ini juga dijelaskan Sekretaris PG Sulut Raski Mokodompit saat diwawancarai media ini.
Menurut legislator DPRD Sulut itu, terkait aturan dasar telah dikonsultasikan ke Pengurus DPP PG dan Kepada 2 Yang Mulia Hakim Mahkamah Partai Golkar saat ini.
"Sesuai hasil konsultasi menegaskan bahwa Ibu Christiany Eugenia Paruntu masih memenuhi syarat untuk mencalonkan diri kembali sebagai Calon Ketua DPD PG Sulut di MUSDA XI ini, karena Ibu CEP masih terhitung 1 (satu) periode sebagai Ketua DPD Partai GOLKAR Sulut," tegas politisi muda Bolmong Raya ini.
Nama CEP kembali menguat bakal terpilih kembali sebagai Ketua di Musda ke XI karena mendapat dukungan penuh dari mayoritas dari DPD II kabupaten kota hingga organisasi sayap yang memiliki hak suara di Musda.
Ini semua tak lepas dari track record dan kontribusi positifnya dalam membesarkan partai dengan warna khas kuning ini.
Berikut sejarah Kepemimpinan yang Konsisten dan Konstitusional dari CEP selama memimpin PG Sulut:
Adapun CEP pertama kali memimpin DPD Partai Golkar Sulut lewat Musdalub pada Oktober 2017, untuk menyelesaikan sisa masa jabatan periode 2015–2020.
Kepemimpinan penuhnya baru dimulai pada Februari 2020, saat ia terpilih dalam Musda X sebagai Ketua DPD Golkar Sulut periode 2020–2025.
Hal ini diperkuat oleh Juklak 02/DPP/GOLKAR/IV/2025, khususnya Pasal 66 ayat 1 dan 2, yang menyatakan bahwa seorang ketua DPD dapat menjabat maksimal dua periode, kecuali mendapat persetujuan Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk lanjut ke periode ketiga.
Namun, karena CEP belum menyelesaikan dua periode penuh, maka ketentuan tersebut belum berlaku untuk dirinya.
“Kalau mengacu pada hitungan konstitusi partai, Bu Tetty baru menjalani satu periode penuh. Maka, tidak perlu diskresi apa pun untuk mencalonkan kembali,” tegas salah satu pengurus senior Golkar Sulut.
*Dukungan Kuat dari Internal DPP dan Mahkamah Partai
Pihak CEP juga menyampaikan bahwa mereka telah berkonsultasi dengan sejumlah pengurus DPP dan dua orang hakim Mahkamah Partai Golkar.
Hasilnya, mereka sepakat bahwa Christiany Eugenia Paruntu masih memenuhi semua syarat dan ketentuan untuk kembali mencalonkan diri dalam Musda XI Partai Golkar Sulut.
Ini menjadi penegasan bahwa upaya menggiring opini seolah-olah CEP telah menjabat dua periode penuh dan tak layak mencalonkan diri lagi, adalah upaya yang tidak berdasar dan sangat tendensius.
*Sosok Visioner dan Teruji
Selama menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Tetty Paruntu dikenal sebagai sosok yang konsisten, visioner, dan mampu menjaga stabilitas partai di tengah dinamika politik daerah.
*Di bawah kepemimpinannya, Golkar Sulut tetap eksis dan solid.
Tak hanya dikenal sebagai politisi perempuan tangguh, Tetty juga pernah menjabat dua periode sebagai Bupati Minahasa Selatan, dan menjadi salah satu figur paling menonjol di Partai Golkar Sulawesi Utara dalam dua dekade terakhir.
*Kesimpulan: Masih Layak dan Berhak Maju
Dengan landasan hukum partai yang jelas dan tidak terbantahkan, serta konsistensi dan loyalitasnya terhadap Golkar, Christiany Eugenia Paruntu masih sangat layak dan berhak mencalonkan diri kembali dalam Musda XI Partai Golkar Sulut.
“Isu dua periode itu hanya disinformasi politik. Kami tetap solid bersama Ibu CEP,” ujar seorang pengurus Golkar dari daerah kepulauan yang enggan disebutkan namanya.
Dengan klarifikasi ini, masyarakat dan kader Golkar Sulut diharapkan dapat memilah informasi yang benar dan tetap fokus pada regenerasi dan penguatan struktur partai, bukan pada propaganda murahan yang justru memecah belah solidaritas internal.
Dan menegaskan bahwa Christiany Eugenia Paruntu sudah Teruji, Konstitusional dan Masih Dibutuhkan Partai Golkar Sulut.(*/ifa)
COMMENTS