Manado-Dampak dari Pandemi Covid 19 sangat terasa dalam berbagai sektor di Provinsi Sulawesi Utara.
Namun begitu dari sektor produksi pertanian Sulut masih dapat memberikan kontribusi positif di tengah Pandemi Covid ini.
Pada 2 tahun terakhir, Provinsi Sulawesi Utara mengalami surplus produksi untuk tiga komoditas pertanian yaitu Padi, Jagung dan Kedelai.
Peningkatan produksi pada tiga komoditas tersebut dinilai mendongkrak ketersediaan pangan di daerah ini selaras dengan program komoditi pangan yang yang memadai yang terus menerus digenjot Pemprov Sulut melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Daerah Provinsi Sulut.
Sesuai data Distanak Sulut, produksi komoditas Padi, Jagung dan Kedelai selang dua tahun terakhir naik secara signifikan.
Hal itu terlihat dari target produksi tanaman Padi pada tahun 2018 sebesar 642.005 ton, sedangkan hasil capaian naik menjadi 871.120 ton. Untuk tahun 2019, ditarget sebanyak 686.998 ton, sedangkan hasilnya mencapai 856.447 ton.
Untuk produksi tanaman Jagung pada tahun 2018 ditarget sebesar 1.154.010, capainnya sebesar 1.131.857 ton. Untuk tahun 2019, ditarget sebesar 1.269.411 ton dan hasilnya mencapai 1.280.032 ton.
Sedangkan produksi tanaman Kedelai pada tahun 2018 ditarget 8.565 ton, capaiannya sangat signifikan sebesar 48.2003 ton. Untuk tahun 2019 ditarget sebesar 9.422 ton, dan hasilnya mencapai 12.835 ton.
“Berdasarkan capaian itu, maka komoditi pertanian di Sulut aman, artinya dari sisi produksi tidak ada gejolak,” tandas Kepala Distanak Sulut Ir. Novly Wowiling di Manado, Senin (04/05/2020).
Tentunya, pencapaian program pertanian khususnya komoditi pangan daerah, tidak membuat kekhawatiran di tengah kondisi saat ini.(*/ifa)
COMMENTS